dia yang menjadikan raga ini hidup, dan
dia juga yang menjadikan raga ini mati
dia jauh..jauh dari pandangan pelupuk mata yang terbuka nganga
dia dekat...bahkan lebih dekat antara mata dan korneanya
dia hadir tanpa pernah pernah aku memintanya
dia pergi tanpa pernah aku mengusirnya.
dia indah...teramat indah dari indahnya pagi saat musim saljudia sejuk...teramat sejuk dari sejuknya udara pagi puncak gunung
dia menghangatkan saat dingin itu datang
dia mendinginkan saat hangat itu datang.
dia tak pernah bosan untuk menyelimuti raga ini
dia tak pernah lelah untuk menjaga raga ini
dan dia tak pernah murka dengan raga ini
dia menenangkan...
dia menghangatkan...

dia...
dia jiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar